Deprecated: Creation of dynamic property WpBerita_Breadcrumbs::$settings is deprecated in /home2/jakartane/public_html/wp-content/themes/wpberita/inc/class-wpberita-breadcrumbs.php on line 26

Menyoroti Tahun ke-5 Merdeka Belajar

Oleh: M. Aminudin *)

Bulan Maret 2024 ini semakin mendekati purna tugas semua Menteri di Kementerian Kabinet Jokowi jilid II. Sudah seharusnya sebagai lembaga negara mereka semua melaporkan kepada publik kinerja selama 5 tahun menggunakan uang rakyat termasuk Kementerian Pendidikan yang memiliki unggulan Merdeka Belajar.

Di sini ada laporan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar dalam Sidang Komisi X DPR RI yang berlangsung di Gedung Nusantara, Jakarta pada 6/3/2024 baru-baru ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan capaian kinerja yang mendukung optimalisasi program Prioritas Nasional. Capaian terpenting Merdeka Belajar di antaranya Capaian pada Pendidikan Tinggi yaitu 937.339 mahasiswa mengikuti program studi di luar kampus dari tahun 2020 hingga 2023; Rp 1,61 triliun dana padanan dari pihak industri dalam proyek kerjasama Kedaireka (2021-2023); 10 PTN-BH baru dari tahun 2020 hingga 2023; 8.452 program studi di Perguruan Tinggi yang diakreditasi BAN-PT dari tahun 2020 hingga 2023; 2.254 program studi dengan inovasi pembelajaran digital dari tahun 2020 hingga 2023; 1.635 mahasiswa penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari tahun 2020 hingga 2023

Berikutnya, untuk capaian pendidikan dan pelatihan vokasi, yaitu 1.851 SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023; 1.785.872 siswa menerima manfaat dalam program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023; Rp 643,17 miliar investasi industri yang dihasilkan dari program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (Matching Fund) dengan melibatkan 720 industri dan 769 SMK pada tahun 2022 dan 2023; Rp 203 miliar investasi yang dihasilkan dari program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan 504 mitra industri dari tahun 2021 hingga 2023; 202.457 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dari tahun 2020 hingga 2023; 87.311 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari tahun 2020 hingga 2023; serta 37.492 orang guru kejuruan, kepala sekolah, dosen yang mengikuti upskilling dan reskilling berstandar industri dari tahun 2020 hingga 2023.
Menteri Nadiem juga menjabarkan bahwa akses layanan pendidikan berhasil ditingkatkan cakupannya adalah Angka Kesiapan Sekolah, Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun, dan Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/SMLB/ Sederajat dan Perguruan Tinggi. Lalu, proporsi peserta didik yang memiliki nilai di atas batas minimum dalam asesmen kompetensi minimum untuk literasi dan numerasi juga mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan indeks kemahiran berbahasa Indonesia.
Dalam hal digitalisasi pendidikan, terdapat 79.259 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2023 (Belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik), 1.382.512 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah (dikdasmen), serta ada empat Platform Digital: Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Profil Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur.
Untuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), sejumlah 3.540.856 log in pada Platform Merdeka Mengajar selama tahun 2023, 225.400 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah menggunakan PMM dengan cukup baik, 2.219.099 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM, serta 267.024 PTK telah mengunggah 774 ribu lebih Bukti Karya pada PMM.
Sementara itu, dalam pemanfataan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah versi empat atau ARKAS, 392.709 atau 91,28% satuan pendidikan aktif menggunakan ARKAS (Satuan Pendidikan), 100% dinas aktif menggunakan MARKAS (Dinas Pendidikan), serta 53,63 triliun potensi anggaran BOS TA 2023 tercatat pada ARKAS.
Terkait dengan Ekosistem Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah disingkat SIPLah, terdapat 18 mitra pasar daring pada ekosistem SIPLah, 273.647 Satuan Pendidikan telah menggunakan ekosistem SIPLah, 13,8 triliun telah dibelanjakan melalui ekosistem SIPLah, 52 ribu penyedia barang/jasa telah terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah, serta 5,7jt Produk tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM..
Mengenai pembiayaan pendidikan, terdapat 14.891 siswa menerima bantuan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dari tahun 2020 hingga 2023, 18.109.119 siswa mendapat bantuan PIP pada tahun 2023, 916.827 mahasiswa mendapat bantuan KIP Kuliah pada tahun 2023, serta 7.614 mahasiswa mendapat bantuan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
Data-data di atas menggambarkan berbagai paket kebijakan Kemdikbudristek Era Nadiem yang terstruktur telah bisa dilihat adanya korelasi antara input perencanaan kebijakan dan outputnya terutama dalam penyerapan anggaran. Tetapi salah satu hal penting disorot besaran anggaran yang dipergunakan dana padanan dari pihak industri hampir Rp 2 trilyun dan program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan ratusan mitra industri. Ini sebenarnya sejalan denga cetak biru program merdeka belajar terutama Episode Kedelapan. Dalam program Kemendikbud Luncurkan Merdeka Belajar episode Kedelapan: berusaha mewujudkan Keunggulan Upaya mewujudkan keselarasan antara SMK dengan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan delapan aspek link and match. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja. Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis project riil dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat. Ketiga, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja. Keempat, praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester. Kelima, bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja. Keenam, bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin. Ketujuh, dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan riil industri. Kedelapan, komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja. Kemudian, Kemendikbud juga mendorong agar kolaborasi dengan dunia kerja dapat semakin ditingkatkan. “tujuh sektor prioritas, di antaranya ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Secara umum konsep dan penerapan program Merdeka cukup smart untuk membangun konektifitas atmosfir pendidikan dengan kalangan dunia usaha terutama industri. Tapi yang belum dilihat publik dari laporan yang muncul adalah berapa jumlah lulusan pendidikan Indonesia yang terserap di dunia kerja dibandingkan sebelum penerapan Merdeka Belajar? Jika jumlah lulusan pendidikan yang terserap ke dunia kerja justru meningkat maka perlu dicari faktor penyebabnya. Itu jukan bukan tanggungjawab sepenuhnya Kemendikbudristek, tapi tanggungjawab lintas sekoral termasuk Kementeria Ketenagakerjaan, Kementerian peridustrisna, Kementerian perdagangan, dsb yang semuanya bermuara pada tanggungjawab Presiden Manager tertinggi di pemerintahan. Karena sebagus apapun kebijakan Menteri Pendidikan menyiapkan SDM untuk kebutuhan dunia kerja termasuk industri menjadi hampir tak ada artinya jika Presiden membuat kebijakan membanjiri Indonesia dengan TKA dan barang dari Tiongkok yang menggencet pekerja pribumi dan produk buatan Indonesia. (Peneliti Senior Institute for Strategic and Development Studies /ISDS *)

Tinggalkan Balasan