JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Taman Wijaya Kusuma di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sejak tadi malam didirikan tiga posko keamanan. Posko yang didirikan oleh Satpol PP tersebut masing-masing dijaga petugas gabungan untuk memberantas praktik pelacuran di kawasan tersebut.
Beberapa hari lalu, kawasan taman kota yang membentang sepanjang ratusan meter di Jl Tubagus Angke, membuat heboh warga. Pasalnya, petugas Kecamatan dan Kelurahan saat membersihkan taman tersebut menemukan sampah berupa ratusan kondom bekas pakai yang berserakan di taman pinggir Kali Angke tersebut. Esok harinya petugas menggelar kerja bakti di lokasi tersebut dan kembali menemukan kondom. Tempat ini memang sudah berpuluh-puluh tahun lalu jadi ajang pelacuran kaki lima.
Selama itu pula sudah puluhan kali petugas merasa kawasan tersebut, namun beberapa harinya pelacuran kembali marak. Pasalnya, oknum jawara yang membekingi pelacuran tersebut tak pernah ditangkap petugas sehingga praktik pelacuran kelas bawah ini selalu marak. Tampak tiap sore jelang malam, puluhan wanita muda maupun sudah tua mejeng di taman dengan kamuflase menjual dagangan minuman. Di dekatnya terdapat bangunan tenda-tenda kecil yang dijadikan sebagai bilik cinta kilat. Untuk menertibkan kawasan ini sebenarnya tidak sulit asal petugas benar-benar sering dan menindak tegas.
Sejak Minggu malam kemarin, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mendirikan posko keamanan di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan tersebut. Sebanyak tiga posko kini difungsikan untuk mencegah kejadian asusila, seperti yang sebelumnya sering dilaporkan masyarakat. “Tadi malam, kami sudah tambah tenda atau posko keamanan. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menata lokasi, seperti dengan Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Wijaya Kusuma, dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat maupun unsur polisi,” kata Kasatpol PP DKI Arifin, Senin (6/5).
Sebelumnya petugas lainnya juga sudah memangkas sejumlah pohon dan semak-semak agar lokasi lebih terlihat terang. “Ditambah juga dengan penerangan dari lampu sorot,” papar Arifin. Ia berjanji akan menindak tegas siapapun yang dengan sengaja mematikan lampu tersebut. Dulu, tiap dikasih lampu, selalu dirusak oleh oknum.
Pengawasan RTH juga dilakukan oleh 35 personel gabungan, baik TNI, Polri, Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) Kelurahan Wijaya Kusuma, dan anggota Satpol PP. “Nantinya, akan ada petugas yang rutin berjaga di posko. Artinya, ada pengawasan dan monitoring oleh petugas,” ujar Arifin. Jika sudah dilakukan pengamanan sekitar ini masih dilanggar, petugas tidak akan segan-segan menangkap jaringan pelacuran jalanan, termasuk pria hidung bilang agar diproses sesuai hukum. (Joko)