Formappi Nilai Wacana Penambahan Pos Kementerian Hanya Bagi-bagi Jatah Kekuasan

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Penambahan pos kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran mendatang menjadi isu hangat yang berkembang di masyarakat.

Hal tersebut lantaran banyak pihak menilai penambahan jumlah pos kementerian tersebut akan disusul dengan penambahan anggaran yang tidak sedikit.

Merespons hal tersebut, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyatakan, penambahan kursi kabinet tidak ada urusannya dengan meningatkan kinerja karena akan semakin banyak bidang pekerjaan yang dilakukan.

Menurut Lucius, hal itu semata hanya untuk kepentingan bagaimana jatah kekuasan dapat dibagi-bagi.

“Saya kira wacana keinginan Presiden Prabowo untuk menambah jumlah kursi menteri itu saya kira menggambarkan bagaimana keinginan Pak Prabowo memastikan kelompok kepentingan atau partai politik itu dilibatkan dalam kabinet karena ada begitu partai politik, sementara kursi menteri terbatas jadi adalah atau muncul wacana menambah jumlah kursi kabinet,” kata Lucius.

Lucius sudah memperkirakan, proses rekrutmen jabatan di kabinet akan sangat tertutup, karena hal itu merupakan hak prerogatif presiden.

Akan tetapi, tutur Lucius, rekrutmen itu menjelaskan lobi-lobi antar parpol akan lebih sering terutama mendekati Pelantikan Presiden pada Bulan Oktober 2024 mendatang.

“Jadi kita belum bisa membaca peta yang sedikit pasti tentang susunan kabinet, karena kita tahu ada banyak partai yang menjadi bagian Prabowo-Gibran tapi juga tidak mendapat kursi di parlemen, bagaimana nanti mereka ini apakah layak diganjar untuk kursi kabinet atau tidak saya kira masih menunggu lobi lobi presiden dan partai pendukung,” pungkas Lucius Karus. (Daniel)

Tinggalkan Balasan