JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memerintahkan BUMD PAM Jaya untuk menambah pasokan air di lokasi pengungsian warga penyintas kebakaran di Manggarai, Jakarta Selatan. Berdasarkan penuturan sejumlah warga, mereka butuh bantuan air lebih banyak lagi dan toilet umum.
“Saya sudah meminta kepada PAM Jaya untuk menambah pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari warga yang mengungsi di area parkir Pasaraya Manggarai,” kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/8). Sehari sebelumnya Heru memantau langsung posko pengungsian korban kebakaran Manggarai di area parkir Pasaraya. Ia berdialog dengan sejumlah pengungsi yang rata-rata mengeluhkan kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Heru menuturkan sebenarnya tim satgas gabungan Pemprov DKI Jakarta sudah bergerak cepat memenuhi kebutuhan warga yang terdampak kebakaran di RW 06 dan RW 12, Kelurahan Manggarai. Kebakaran yang terjadi pada Selasa dinihari lalu mengakibatkan sekitar 3.000 warga kehilangan tempat tinggal dan kini mengungsi di sejumlah posko yang didirikan jajaran Pemprov DKI.
Dari hasil tinjauan dan berbincang dengan para pengungsi, Heru menyampaikan air menjadi salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan. Oleh karena itu, ia menginstruksikan PAM Jaya untuk menambah truk tangki air ke lokasi pengungsian dan juga minta Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan toilet mobile. “Banyak warga mau buang hajat, terpaksa ngantri panjang,” urainya.
Heru juga akan koordinasikan lintas Perangkat Daerah untuk mempercepat penanganan. “Dinas Kesehatan juga sudah turun memantau kondisi kesehatan warga yang mengungsi. Semua jajaran sudah turun untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada warga yang terkena musibah ini,” ujar Heru.
Ia menambahkan, tenda pengungsian yang digunakan warga juga dalam kondisi baik. Suplai makanan tiga kali sehari pun menurut Heru sudah sesuai dengan aturan. “Tenda cukup bagus, kalau kurang nanti ditambahkan. Kita lihat sementara ini sudah cukup. Makanan juga tersedia, pagi-siang-sore. Yang penting, saya pesankan kepada Sudin Kesehatan untuk perhatikan kondisi anak-anak. Tadi saya lihat tidak ada pengungsi yang berusia balita,” tuturnya. (Joko)