JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta kembali melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Gunung 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/9). Kegiatan tersebut dihadiri Pj Gubernur Heru Budi Hartono untuk mencicipi paket makanan tersebut.
Sebelum makanan diberikan kepada siswa, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan test food terlebih dahulu untuk menjamin kualitas dan kesehatan makanan. “Pada hari ini, Pemprov DKI untuk keempat kalinya melakukan uji coba MBG di SDN Gunung 01 Kebayoran Baru. Sebanyak 650 paket makanan disiapkan untuk anak-anak sarapan pagi. Makanan tersebut disediakan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol yang berkontribusi memberikan program MBG dengan menu nasi goreng, telur, ayam, timun, dan jeruk,” jelas Heru sambil berdialog dengan sejumlah siswa dan guru.
Menurutnya semua gizi makanan sudah dites oleh Dinas Kesehatan, termasuk dilakukan tes laboratorium untuk semua jenis makanan agar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya untuk kesehatan anak-anak. “Dinas Kesehatan juga menghitung kalori dari menu makanan yang disajikan kepada anak-anak. Dengan nilai menu makanan sebesar Rp 20.000 per porsi, komposisi kalorinya terdiri dari nasi goreng sayuran 125 gr (250 kkal), daging ayam suwir 35 gr (120 kkal), telur dadar gulung 35 gr (25 kkal), buah jeruk 120 gr (50 kkal), dan air mineral,” papar Heru. Total nilai kalori sekitar 445 kkal sesuai dengan proporsi kebutuhan kalori pada menu sarapan anak sebesar 20- 25 persen dari kebutuhan kalori.
Heru melihat seluruh siswa SDN Gunung 01 sangat menikmati menu MBG tersebut. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam menentukan menu makanan yang bervariasi, disukai, dan cocok dengan selera anak-anak. “Sepertinya anak-anak menyukai makannya ini,” kata Heru yang juga mencicipi makanan tersebut. Sampah kemasan makanan akan dikelola oleh Bank Sampah dari Komunitas Wilayah Jakarta Selatan.
Heru menegaskan pelaksanaan uji coba MBG akan terus dilakukan di DKI Jakarta dengan menu sehat dan disukai oleh siswa SD. “Setelah ini, uji coba selanjutnya di wilayah Jakarta Barat dan terakhir di Kepulauan Seribu. Kemudian, kita akan melakukannya secara serentak di seluruh wilayah Jakarta, di tingkat SD dulu. Kita akan atur per kelurahan atau per kecamatan ada dua hingga tiga SD,” tandasnya. (Joko)