JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkantor selama 40 hari (10 September – 19 Oktober 2024) di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Rencana Jokowi itu tentu layak disyukuri dan disambut suka cita. Sebab, Jokowi akan terbebas dari ketidaknyamanan bila lama-lama tinggal di Istana Presiden. Setidaknya Jokowi terbebas dari bau-bau kolonialisme.
Dengan begitu, rakyat Indonesia sudah berempati atas penderitaan Jokowi selama berada di Istana Presiden. Karena itu, wajar kiranya bila rakyat Indonesia menginginkan Jokowi lebih cepat tidak lagi berada di Istana Presiden.
Jadi, semakin lama Jokowi tidak berada di Istana Presiden tentu akan semakin bagus. Bahkan akan semakin bagus lagi bila Jokowi untuk selamanya tidak menginjakkan kakinya lagi di Istana Presiden.
Untuk itu, lebih pas lagi bila serah terima jabatan presiden dari Jokowi ke Prabowo dilaksanakan di IKN. Dengan begitu, rakyat Indonesia sudah membebaskan Jokowi dari bau-bau kolonial.
Jadi, rakyat Indonesia harus mengikhlaskan Jokowi tidak lagi menginjakkan kakinya ke Istana Presiden dan semua yang berbau kolonial. Dengan cara itu, rakyat Indonesia sudah membebaskan Jokowi dari penderitaannya selama menjadi presiden.
Ini tentunya sebagai ucapan terimakasih rakyat Indonesia kepada Jokowi yang telah memimpin 10 tahun dengan segala kontroversinya (Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999 *)