Turunkan 38 Persen Hujan di Darat, Pj Gubernur Teguh: OMC Tahap 3 Berhasil Kurangi Potensi Banjir di Jakarta

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tahap 3 dan dinilai berhasil mengurangi potensi banjir secara signifikan hingga 38 persen debit air. Kumpulan awan tebal sebelum menurunkan hujan di daratan Ibukota, terlebih dulu diturunkan secara dini di Laut Jawa melalui teknologi penyemaian garam.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, OMC Tahap 3 digelar selama periode 25-31 Desember 2024 dan berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan di wilayah ibu kota. “Selama enam hari pelaksanaan, OMC melibatkan total 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit. Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan,” kata Teguh kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/1).

banner 728x90

Meskipun tidak ada kegiatan penerbangan pada tanggal 27 Desember, namun hasil yang dicapai selama periode ini menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan. “Data hujan aktual dari satelit Global Stellite Mapping of Precipitation (GSMaP) menunjukkan curah hujan di Jakarta selama periode OMC berkisar antara 0 hingga 40 mm/hari, dengan puncak curah hujan mencapai 40 mm/hari pada tanggal 25 Desember,” papar Teguh.

Sebelum pelaksanaan OMC, curah hujan tercatat 17,8 milimeter pada 24 Desember 2024. Selama OMC, curah hujan maksimum tercatat sebesar 68 milimeter, tanpa adanya curah hujan yang melebihi 100 milimeter. “Modifikasi cuaca ini dilakukan pada waktu-waktu yang sudah disesuaikan dengan informasi BMKG. Seperti intensitas hujan yang lebat di tengah cuaca ekstrem dan dapat menimbulkan musibah banjir,” imbuh Teguh.

Hasil analisis OMC menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi intensitas hujan di daratan sebesar 38 persen dari prediksi berdasarkan data GSMap, serta 28 persen dari prediksi Global Forecast System (GFS) terhadap data penakar curah hujan aktual. “Hal ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta,” tandasnya.

Kegiatan OMC ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan masyarakat terhadap bencana alam. “Harapannya, keberhasilan ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi modifikasi cuaca yang lebih efektif di masa depan,” pungkas Teguh. (Joko)

Tinggalkan Balasan