WASHINGTON: Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan rencana yang terdengar imperialis, dengan merebut Terusan Panama dari pemerintahan negara Amerika Latin itu.
Dalam konferensi pers, pada Selasa (7/1/2025), Trump menyebut akan menggunakan kekuatan untuk mencaplok Terusan Panama. Dia berdalih rencana ini untuk memperkuat AS.
“Untuk membangun militer kami,” kata Trump.
AS dan tiga negara lain seperti China hingga Jepang merupakan pengguna utama jalur tersebut.
Mereka menduga Trump ingin mengambil alih kembali Terusan Panama, karena tarif yang dibebankan ke kapal-kapal AS sebelumnya tak masuk akal.
Ancaman ekspansi itu menjadi semacam alat negosiasi Trump untuk mendapat harga yang sesuai, saat kapal AS melintasi Terusan Panama.
AS turut berkontribusi dalam pembangunan Terusan Panama. Pada 1914, operasi kanal dibuka dan dioperasikan AS.
Kemudian pada 1977, AS menyerahkan operasi kanal ke pemerintah Panama melalui perjanjian.
Terusan itu juga sempat dioperasikan dua negara sampai pemerintah Panama mengambil alih secara penuh pada 1999.
Terusan Panama bertanggung jawab atas 40 persen lalu lintas kapal kargo dunia.
Otoritas Terusan Panama melaporkan jalur perairan tersebut memperoleh pendapatan rekor hampir $5 miliar atau sekitar Rp80 triliun pada 2023. (Amin)