JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian angkat bicara mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang mengkritik kepemimpinan dari Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dirinya menekankan, sebagai mitra kerja Komisi X DPR RI, pihaknya turut prihatin atas kondisi yang terjadi di lingkungan Kemendiktisaintek.
“Sebagai mitra kerja Komisi X DPR RI kami turut prihatin atas kondisi yang terjadi di kantor Kemdiktisaintek RI,” kata Hetifah kepada awak media di Jakarta, Rabu (21/1/2024).
Menurut Hetifah, Kemendiktisaintek harus segera mengambil langkah-langkah konkret terkait aksi para ASN ini.
Dirinya mendorong, Kemdiktisaintek dapat melakukan evaluasi internal yang transparan dan independen guna menelusuri kebenaran tudingan terhadap Menteri Satryo dari para pegawainya.
“Apapun masalahnya, sebaiknya Kemendiktisaintek segera melakukan evaluasi internal yang transparan dan independen guna menyelidiki kebenaran tudingan terhadap Pak Satryo,” imbuh Hetifah.
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, Kemendiktisaintek RI juga perlu membuka ruang dialog dan pendekatan secara persuasif dengan para pegawai yang merasa dirugikan.
Hetifah menekankan, pentingnya Kemendiktisaintek mencari solusi yang adil dan konstruktif atas masalah ini.
“Penting bagi kementerian untuk membuka ruang dialog, pendekatan secara persuasif, dengan para pegawai yang merasa dirugikan, untuk mencari solusi yang adil dan konstruktif,” jelas Hetifah.
Hetifah berharap, kisruh yang terjadi di internal Kemendiktisaintek dapat terselesaikan secara baik-baik.
Hetifah berharap, permasalahan ini tidak menganggu kinerja dan pelayanan Kemdiktisaintek RI kepada masyarakat.
“Kami berharap permasalahan yang terjadi secara internal dilingkungan Kemdiktisaintek RI dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu kinerja dan pelayanan yang dilakukan oleh Kemdiktisaintek RI,” ungkap Legislator Dapil Kaltim ini.
Ketika ditanya apakah Komisi X DPR RI akan secara khusus memanggil Menteri Satryo untuk membahas isu ini, Hetifah menjelaskan Rapat kerja (Raker) dengan kementerian telah diadakan pada 22 Januari 2025 untuk membahas beberapa agenda utama, seperti evaluasi kinerja dan anggaran tahun 2024, serta persiapan program kerja da
“Dalam rapat tersebut, pasti akan muncul pertanyaan dari anggota DPR terkait isu-isu di bidang Dikti, seperti izin kinerja dosen, wacana pembukaan fakultas kedokteran, dan lain-lain. Permasalahan internal, seperti aksi demonstrasi ASN yang menolak kebijakan Mendiktisaintek, bukan tidak mungkin juga akan ditanyakan,” jelas Hetifah.
Namun, dirinya menegaskan, Komisi X DPR RI tidak secara khusus mengundang surat-surat hanya untuk membahas satu kasus tertentu, karena rapat kerja merupakan forum untuk membahas berbagai isu strategi secara menyeluruh.
Oleh karena itu, Hetifah berharap agar permasalahan ini tidak hanya berakhir secara internal, namun juga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja dan kesejahteraan.
“Jika ada aspirasi atau pengaduan dari masyarakat, termasuk dari ASN, maka menjadi kewajiban DPR untuk menerima dan mencermatinya. Kami berkomitmen untuk menjaga dan mendorong kinerja mitra Komisi X agar setiap permasalahan yang muncul dapat diselesaikan secara bijaksana dan tidak mengganggu program-program yang telah direncanakan,” tukas Hetifah.
Diketahui, nama Mendikti Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan pada Senin (20/1/2025). Hal ini disebabkan oleh kontroversinya yang memicu ASN Kemendiktisaintek demo besar-besaran.
Sosok Mendikti ini didemo akibat kasus dugaan penyalahgunaan kekuasaan. Dugaan ini terbukti dalam spanduk demo yang dibentangkan oleh ASN Dikti. (Daniel)