JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Juru bicara pelaksanaan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Jakarta Michael Sitanggang menyatakan kegiatan penyemaian awan kemarin cuma dilakukan sekali tapi hasil efektif kurangi hujan deras. Hari ini OMC akan dilanjutkan hingga Kamis tanggal 6 Februari 2025.
Michael Sitanggang yang juga selaku Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Jakarta memastikan OMC yang dilaksanakan pada awal Februari, sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. “Meskipun hari ini cuaca di Jakarta terbilang ringan, namun potensi bencana akibat curah hujan yang meningkat tetap menjadi perhatian,” ujarnya di Posko OMC kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/2).
Menurutnya, potensi munculnya hujan dari skala sedang hingga lebat harus menjadi perhatian agar dapat mengurangi resiko bencana. “Kami bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU siap melaksanakan OMC tergantung pada kondisi cuaca,” papar Michael.
Kasi Opslat Lanud Halim Perdanakusuma Mayor Ari Firmansyah menambahkan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh dalam operasional penerbangan untuk kelancaran pelaksanaan OMC. “Kami dari Lanud Halim siap mendukung kebutuhan pelaksanaan OMC serta memastikan pesawat dalam kondisi baik dan siap terbang untuk mendukung jalannya operasi,” tandasnya.
Sebagai informasi pelaksanaan OMC kemarin berlangsung satu kali sorti penerbangan dengan menyemai 800 kg garam NaCl dengan ukuran partikel 30-40 micron. Namun penebaran garam yang cuma sekali, terbukti mengurangi bakal hujan deras menjadi gerimis di daratan Jakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta memaksimalkan penyemaian untuk mereduksi risiko bencana akibat cuaca ekstrem di hari kedua OMC pada 2 Februari 2025. Adapun fokus penyemaian tersebut pada wilayah barat hingga utara Jakarta. BPBD bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI) dalam pelaksanaan OMC ini.
Berdasarkan pantauan dari BMKG, prediksi sebaran hujan yang terjadi kemarin cenderung ringan hingga sedang, dengan arah angin dari barat laut dan memprediksi curah hujan ringan yang terjadi di wilayah Jakarta akan berlangsung hingga 4 Februari 2025.
Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo mengatakan hasil analisis mengindikasikan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Jawa. “Untuk wilayah tropis, fenomena La Nina yang berstatus lemah cenderung meningkatkan curah hujan. Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang hari ini aktif di wilayah barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Rossby Ekuator dan Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat,” ujar Budi. (Joko)